THE MIRACLE OF LOVE

Hujan membasahi baju seragam putih abu-abuku sesampainya aku di sekolah. Jam ditanganku menunjukkan pukul 07.00 A.M. Aku terlambat ! aku dikunciin di luar sama pak Satpam di sekolahku. Ya ampun sial banget aku hari ini. Gara-gara aku semalam tidur jam 11.00 P.M , jadi telat begini. Duh nyesel aku tidur larut malam saat hari-hari sekolah seperti ini. Saat aku sedang merenungi kesalahanku dan menangis sambil hujan-hujanan di luar , ada sebuah mobil berwarna biru muda yang manis hampir saja menabrakku. Terlihat dari dalam seorang cowo tampan. Lalu cowo yang ada di dalam mobil itu keluar dan berkata.
"Mau mati ya lo berdiri ditengah jalan ?"
"Iya ! kenapa ? tabrak aja gue sekalian !"
"Ahhhh kagak ! gue gak ada waktu buat nabrak lo ! lagian gue gak mau masuk penjara cuma gara-gara gue nabrak lo ! Sekarang , lo minggir dan gue mau masuk !"
"Hah ? masuk ? masuk kemana ?"
"Sekolah lah !"
"Gak liat ya ? pintu gerbangnya udah ditutup."
"BAGUS ! INI SEMUA GARA-GARA LO ! MAKANYA GUE JADI TELAT !"
"Apa lo bilang ? gara-gara gue ? gue juga telat dan gak bisa masuk karena pintu gerbang ini udah ditutup daritadi !"
"HAKH !"
Kami berdua adu mulut di bawah rintikan hujan. Aku sampai lupa aku kan gak boleh hujan-hujanan , karena aku rentan terhadap penyakit. Tiba-tiba , aku merasa pusing dan mataku rabun sehingga membuatku pingsan. Dengan paniknya cowo itu menangkapku dan.
"Hehhh.... hehhh.... hehhh... bangun dong bangun ! please jangan becanda dong ! bangun ! ahhh sial nih cewe !"
Dengan mulut komat-kamit , dia membawaku masuk ke dalam mobilnya dan membawaku menjauh dari sekolah.

Pukul 10.00 A.M , aku baru sadar dari kejadian aku pingsan tadi. Saat aku membuka mata , aku terkejut karena tiba-tiba saja aku sudah ada di dalam mobil bersama cowo yang tadi mau menabrakku.
"Heh ! lo ngapain gue ? lo... lo... lo... !"
"Eeeeiiitttsss tunggu ! gue gak ada maksud apapun ataupun mau ngapa-ngapain lo , gue cuma mau tolongin lo doang. Tadi lo pingsan di depan gerbang sekolah , makanya lo gue bawa kesini dan harusnya lo berterima kasih sama gue karena gue udah tolongin lo , bukannya malah marah-marah kaya gini !"
"Gue gak marah-marah , gue cuma kaget dan cuma tanya sama lo. Itu doang."
"Yaudah sekarang gue anterin lo pulang. Rumah lo dimana ?"
Setelah siuman , aku memberitahukan alamat rumahku kepadanya. Lalu aku diantar pulang oleh cowo ganteng itu.

Tak lama , aku dan cowo itu sudah sampai di rumahku. Lalu cowo itu pamit pulang kepadaku.
"Yaudah gue pulang ya."
"Iya..."
"Bye...."
"Bye....."
Aku buka pintu gerbang rumahku , lalu aku masuk. Di depan rumah sudah terlihat 2 orang cowo (ganteng juga) yang sedang berbincang dan bercanda di teras. 2 orang cowo itu kakakku , namanya Rangga dan Rafael. Nama kakakku huruf depannya "R" aku juga donggg... namaku Raisha (pamer nama bagus sama orang-orang). Tadinya mereka sedang mengobrol , tapi melihat aku datang mereka langsung berdiri bersamaan dan kak Rafael berkata.
"Kenapa kamu basah kuyup kaya gini Ra ?"
"Gapapa kok kak , tadi aku nyebur sumur doang hehehe."
"Ra , kakak tanya serius kok kamunya malah ketawa ? jawab kamu kenapa basah kuyup kaya gini ?"
"Tadi aku kehujanan kak."
Kak Rafael dan kak Rangga pun terkejut , dan kak Rangga mulai angkat bicara.
"Kamu ngapain hujan-hujanan ? kamu lupa kalo kamu sakit ?"
"Inget kak , maaf tadi aku gak berniat hujan-hujanan. Aku lupa bawa payung."
"Yaudah , terus kamu kenapa udah pulang ?"
"Aku dikunciin di luar gerbang sama pak Satpam karena aku terlambat tadi."
"Kebiasaan kamu !"
"Maaf kak maaf."
Aku tertunduk lesu sambil memikirkan semua kesalahanku hari ini. Ya Tuhan , sial banget aku hari ini.

Waktu menunjukkan pukul 07.25 P.M , kakak-kakak dan papa ku menyuruhku tidur (kenapa papa ? aku sudah tidak punya mama , sedih aku) padahal aku belum ngantuk. Entah mengapa , tiba-tiba papaku membentakku.
"RAISHA ! DENGAR PAPA ! KAMU HARUS TIDUR ! BESOK KAMU SEKOLAH KAN ? JANGAN TIDUR MALAM-MALAM LAGI , NANTI TELAT SEPERTI TADI PAGI PAPA AKAN HUKUM KAMU !"
"Pah ? papa kok tau tadi aku terlambat sekolahnya ?"
"Kakak-kakak kamu cerita sama papa !"
"Oh gitu pah. Tapi pah , aku belum ngantuk."
"ENGGAK ADA TAPI-TAPIAN ! KAMU MASUK KAMAR DAN TIDUR !"
"Iiiyyyaaa.... pppaaaaahhhh......!!!! (ketakutan aku dibentak papa)."
Aku masuk ke kamar dengan kedua kakakku. Seperti biasa , kalau aku sedang sedih kakak-kakakku selalu menghiburku. Lalu aku bertanya kepada kak Rangga.
"Kak , papa kenapa kak ? gak biasanya papa bentak-bentak aku kaya gitu."
"Papa tadi cerita sama kita , papa lagi ada masalah di kantornya. Jadi dia agak sedikit setres mikirin masalah itu dan akhirnya kebawa-bawa ke rumah."
"Oh gitu ya kak."
"Iya sayang , makanya kamu lebih baik untuk sekarang ini nurut aja sama papa ya sayang."
"Iya kak."
"Yaudah sekarang kamu tidur ya , kita disini jagain kamu."
"Iya kak. Aku tidur duluan ya. Selamat tidur kak."
"Nice dream ya sayang."
"Ya kak."
Aku pun langsung terlelap. Beruntungnya aku punya kakak seperti mereka. Mereka baik , ganteng lagi hehehe.

Pukul 05.00 A.M , aku sudah bangun dan bersiap-siap untuk mandi. Hemmm dingin sekali pagi ini. Setelah selesai mandi , pukul 06.00 A.M aku turun dan bersiap untuk sarapan. Terlihat dari atas kakak-kakakku sudah duduk di ruang makan. Papaku juga sudah mulai makan makanan yang ada dihadapannya.
"Selamat pagi semuanya (dengan senyum manisku yang khas) kakak-kakak dan papaku tersayang."
"Selamat pagi juga Ra.... (papa dan kakak-kakakku menjawab kompak)."
"Emmmm kayanya enak nih."
"Enak dong , kita berdua yang buat khusus buat kamu dan papa."
"Hah ? beneran ? cobain ya nasi gorengnya."
"Silahkan tuan putri."
"Hehehehe (blushing)."
Tak seperti biasa , kakak-kakakku baik seperti ini. Mungkin ada maunya hahaha. Sudahlah , mungkin mereka hanya ingin membalas semua kebaikan aku selama ini. Karena aku selama ini kalau soal sarapan selalu aku yang membuatkan.

Pukul 06.30 A.M aku berangkat ke sekolah bersama kakakku. Seperti biasa , hanya soal jadwal mengantarku saja kakak-kakakku bertengkar. Mereka biasa seperti itu , ya maklumlah siapa sih yang enggak mau berduaan sama aku ? gak akan deh ada yang menolak hehehehe. Lalu kak Rangga pun mengajakku berangkat bersama.
"Ra , kamu berangkat sama kakak kan ?"
"Ya kak."
Tapi tiba-tiba kak Rafael menyerobot dan marah-marah sama kak Rangga. Seperti biasa , akhir-akhirnya mereka tabok-tabokan hahahaha.
"WOY ! lupa apa pura-pura lupa lo ? hari ini gue yang anter Raisha !"
"Oh ya ? masa sih ? coba lihat jadwalnya (ada kertasnya jadwalnya juga lokh)."
"Nih !"
"Oh iya bener , sorry deh Raf gue lupa."
"Dasar tua ! pikun melulu kerjaan lo !"
"HAKH ! (mereka mulai tabok-tabokan)."
Pusing aku melihat tingkah kak Rangga dan kak Rafael , kerjaannya bertengkar terus setiap pagi cuma gara-gara mau anter aku sekolah. Haduh -___-. Yasudahlah aku langsung pergi dan keluar gerbang. Tapi tiba-tiba kak Rafael berlari menyusulku.
"Raisha ! mau kemana ?"
"Sekolah kak , udah telat (dengan tampang judes)."
"Tunggu kakak keluarin mobil dulu."
"GAK USAH !"
"Raisha please jangan ngambek !"
"BODO !!!! (aku terus berjalan)."
"RA ! tunggu sini okeeee. Kakak janji deh gak bakalan berantem lagi kaya gini."
"Terus aja janji."
"Iya ini untuk yang terakhir kali."
"Yaudah cepetan , nanti aku telat."
"Iya iya tunggu."
Berhasil berhasil berhasil horeeeeeeeeeeeeeeeee............... seperti biasa , aku harus ngambek dulu setiap pagi supaya mereka gak berantem lagi. Baiklah , akhirnya aku dan kak Rafael meluncur ke sekolah. Sesampainya di sekolah mobil kak Rafael berhenti di depan gerbang sekolah. Aku turun dan pamitan dengan kak Rafael.
"Kak , aku masuk ya kak."
"Oke deh. Mau dijemput gak ?"
"Gak usah kak , aku nanti pulang sendiri aja naik angkutan umum."
"Bener ?"
"Iya kakk , yaudah sana-sana pergi."
"IKH !"
"Hehehe iya deh maaf."
"Yaudah kakak lanjut ya ke kampus."
"Oke deh. Bye kakkk...."
"Bye deee...."
Saat aku masuk ke pintu gerbang sekolah , aku melihat cowo tampan yang kemarin mengantarku pulang. Iya , itu tuh cowo yang sekaligus mau menabrakku di depan gerbang kemarin. Tapi entah kenapa , rasa itu muncul tiba-tiba. Hatiku CENAT-CENUT saat aku melihat dia berdiri di dekat mobilnya bersama kelima orang temannya. Tapi , sepertinya aku mengenal keempat orang itu.

Semakin dekat aku dengan mereka , aku melihat Reza , Dicky , Ilham dan Bisma. Mereka teman sekelasku. Entah mengapa mereka bersama denga cowo tampan itu. Sepertinya dia anak baru deh , tapi namanya siapa ya ? emmmmm biarlah. Tiba-tiba , cowo tampan itu mencegatku dan berkata.
"Lo cewe yang kemaren mau gue tabrak dan gue tolongin juga kan ?"
"Ya , kenapa ?"
"Kita belom kenalan."
"So ?"
"Gue Morgan. Lo siapa ?"
"Gue Raisha , salam kenal. Lo anak baru ya ?"
"Iya , emmmm sekaligus gue mau minta maaf soal kemarin yang gue mau nabrak lo itu."
"Udahlah , lagian juga gue gak ketabrak."
"Yaudah thanks ya."
"Ya. Yaudah gue ke kelas dulu ya."
"Oke."
Kenapa perasaan itu muncul lagi ? ada apa denganku ? CENAT-CENUT begini hati aku. Ya Tuhan ada apa sebenarnya ? Morgan hanya menyapaku , tapi mengapa aku sangat amat merasa senang saat dia menyapaku ? Ah sudahlah. Lalu aku menuju ke kelas dengan jantung terasa berdegub kencang.

Sesampainya di kelas , aku melihat sepucuk surat dengan bunga mawar merah yang manis di atas mejaku. Tapi , iiiuuukkhhhh bunganya bohongan. Payah nih ! Tapi gapapa deh. Suratnya isinya begini.
Lo ve Lo ve Lo ve Lo ve
Ini yang sedang aku rasakan kepadamu Cinta
Baru saja aku melihatmu tersenyum ,
otakku langsung menyimpan memori tentang dirimu
Cukup dengan memandangmu ,
aku bisa merasakan kalau kau juga menyukaiku
Tetaplah bersamaku Cinta ,
hingga aku berada di dalam tanah.

"M"
Romantis bukan ? tapi sayangnya bunganya bohongan. Tapi gapapa deh. Tapi kira-kira siapa ya dia ?

Tak lama setelah aku membaca surat itu , Morgan dan kawan-kawan datang. Oh Tuhan rasa itu datang lagi. Tapi sekarang bukan Morgan yang menghampiriku , tapi Bisma (cowo tampan yang juga pernah aku suka hehe).
"Ra.."
"Apa ?"
"Apaan tuh ?"
"Surat sama bunga."
"Dari siapa ?"
"Gak tau , gak ada namanya Mang (Kenapa Mang ? karena aku biasa panggil dia Mamang Ima , dia sendiri yang minta dipanggil Mamang , ya iyalah dia orang Sunda). Cuma tertulis huruf M doang."
"Bunganya wangi gak ?"
"Wangi apanya ? bunga bohongan nih Mang hahahaha."
"Ya ampun gak modal banget itu orang kasih surat cinta bunganya bunga bohongan."
"Hahahahaha gak tau deh , aneh Mang."
"Yaudah Mamang duduk ya , capek nih berdiri melulu."
"Yoooo Mang...."
Hahaha , Mamang bertanya soal surat cinta yang diberikan oleh "Penggemar Rahasia" ku itu. Aneh memang , tapi ya sudahlah lupakan. Eh eh eh tapi nih ya , ternyata aku sekelas dengan Morgan. Duh senangnya aku.

Waktu menunjukkan pukul 10.10 A.M. Waktunya istirahat. Tiba-tiba Morgan menghampiriku dan.
"Cewe , ke kantin bareng yuk."
"Emmmm gimana ya ?"
"Ayolah !"
"Ya deh ya."
Kami berdua ke kantin bersama , tanpa sadar aku menggandeng tangannya. Sesampainya di kantin aku dan Morgan diledekin sama teman-teman Morgan (termaksud Bisma) dan semua satu kantin.
"CIE RAISHA , SAMA MORGAN NIH SEKRANG ?"
Dari jauh ada yang berteriak bertanya padaku. Aiisshhhh mengenaskan , padahal aku hanya bergandeng tangan dan itupun tanpa sadar. Lalu semuanya menyahut.
"CIE CIE CIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE..................."
Ya Tuhan aku merasa salah tingkah. Lalu Morgan menyuruhku untuk duduk bersamanya. Morgan begitu baik padaku hari itu. Kesambet apa ya dia bisa baik kaya gitu ? Hhhheeeemmmm gak tau aku. Ternyata Morgan orangnya romantis. Dia bisa membuatku terbang ke langit ketujuh hanya dengan dia perhatian denganku.

Bel masuk pun berbunyi. Kami kembali ke kelas dan kembali belajar. Seperti biasa , Mamang Ima selalu menggodaku saat aku sedang belajar.
"Sssttt ssttt sstttt...."
"Apaan sih Mang ?"
"Enggak gapapa hehehe....."
"Mang , diem bisa gak sih (muka memerah seperti udang habis dibakar) ?"
"Hahaha maaf maaf."
Aku kesal karena selama pelajaran berlangsung aku selalu digoda olehnya. Tiba-tiba bel pulang sekolah berbunyi dan kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Sesampainya di rumah aku melihat Morgan sudah berdiri di depan rumahku. Darimana dia tau alamat rumahku ? pasti Mamang Ima. Biarlah aku tak peduli. Lalu aku menyapanya duluan.
"Hey , ngapain kamu disini ?"
"Gak ngapa-ngapain."
"Lah ?"
"Hehehehe."
"Yaudah aku masuk dulu ya."
"Iya."
Dengan polosnya aku masuk ke rumah dan langsung melepas sepatu lalu langsung masuk ke kamar. Tapi tiba-tiba Mamang Ima menelfonku.
"Ra !"
"Apa ?"
"Gapapa."
"Ih gak jelas deh kamu Mang."
"Hehehehe.... lagi ngapain kamu Ra ?"
"Mau tidur Mang."
"Oh yaudah deh maaf ganggu ya."
"Yaudah aku tidur ya Mang , pusing kepalaku."
"Iya."
Setelah aku menutup telfonku , aku langsung tidur. Hari yang cukup melelahkan dan membuat kepalaku pusing seperti ini.

Sorepun berganti malam , aku merasa ada yang salah dengan diriku. Dadaku sakit , aku batuk darah dan tak kuat untuk bangun dari tidurku. Aku memanggil-manggil kakakku dan akhirnya aku terjatuh dari tempat tidurku.
"KAK RANGGAAAAAA........... KAK RAFAELLLLLL TOLONG AKU KAKKKKKKK !!!!"
"IYA DEEE SEBENTAR SABAR YA SAYANG SABARR........"
"KAKAKKKKKKKK SAKIT KAKKKKKKKKKK....."
Rasa sakit didadaku semakin menjadi , sepertinya penyakitku kambuh. Aku cewe yang penyakitan , sejak kecil aku mengidap penyakit Sirosis hati dan dokter bilang waktuku tak lama lagi. Kalau aku tidak mendapatkan donor hati dengan segera , aku akan mati. Mendengar itu semua , aku pernah mengalami depresi berat dan sangat lama. Tapi akhirnya aku pun mengerti , kalau memang aku harus pergi aku sudah ikhlas karena setelah nanti aku mati aku akan bertemu mama.

Kak Rangga dan kak Rafael datang dan mereka terkejut melihatku sudah pingsan dengan darah yang ada ditanganku. Mereka langsung segera membawaku ke Rumah Sakit tempat biasa aku dirawat. Kesedihan menyerbu mereka , mereka takut apa yang mereka takutkan terjadi. Setelah turun dari mobil , mereka langsung memanggil suster dan langsung membawaku ke ruang periksa. Tak lama , papa datang dan menangis dihadapan kak Rangga dan kak Rafael. Papa tau kabar kalau aku masuk rumah sakit dari kak Rafael.

Sementara itu , Maman Ima dan kawan-kawan datang ke rumahku. Tapi bibi Sumi memberitahu kalau aku sedang ada di rumah sakit. Mereka terkejut dan langsung menuju ke Rumah Sakit tempat aku dirawat. Sesampainya mereka disana , mereka langsung menyerobot masuk ke rumah sakit dan tiba-tiba mereka bertemu dengan kak Rafael.
"Lo kakaknya Raisha kan ? inget gue gak ? gue Bisma , temennya Raisha."
"Inget , ngapain lo kesini ?"
"Jenguk Raisha , kata bi Sumi , Raisha dibawa ke rumah sakit karena penyakitnya kambuh."
"Oh , gitu."
"Ruangannya Raisha dimana ?"
"Tuh di sana."
"Oh yaudah thanks."
"Ya."
Langsunglah Mamang dan kawan-kawannya menuju ruang rawatku , mereka terlihat sedih saat melihatku terbaring dengan infus yang menggantung di sebelah kananku. Tampak setitik air mata jatuh dari matanya Mamang Ima. Entah mengapa Mamang Ima bisa menangis seperti itu. Tapi tiba-tiba , Mamang Ima berlari keluar dan berniat untuk pergi. Lalu Dicky dan Reza mengejarnya.
"BISMA ! MAU KEMANA LO ?"
"BUKAN URUSAN LO !"
"BISMA.... BISAMA........ WOY !!!!!"
Mereka tidak berhasil membawa Mamang Ima kembali. Mamang Ima pun pergi entah kemana.

Terlihat pula , wajah Morgan yang begitu sedih melihatku. Dia berusaha membuatku sabar dan menyemangatiku. Bukan hanya Morgan , Ilham dan Dicky pun juga berusaha menyemangatiku.
"Raisha , janji ya kamu harus kuat dan kamu harus sembuh demi aku."
"Iya Morgan , aku janji."
Morgan mulai menitikan air mata. Rasa haru menyelimuti mereka saat itu. Tak lama , handphone Reza berbunyi. Ternyata itu Mamang Ima. Tapi , bukan suara Mamang yang terdengar malah suara seorang perempuan.
"Halo , apakah ini Reza ?"
"Iya benar , ini siapa ? Bismanya mana ?"
"Maaf , pemilik handphone ini mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit Medika."
"APA ? MEDIKA ?"
"Iya , kami hanya memberitahukan bahwa saudara anda kecelakaan."
"Baik-baik mbak baik saya akan segera ke sana."
"Baiklah."
"Makasih mbak."
"Sama-sama."
Reza merasa tergesa-gesa dan langsung berlari keluar. Kami semua merasa bingung dan Dicky menyusulnya.

Sampailah Reza dan Dicky di ruang rawat dimana Bisma dirawat. Mereka melihat Bisma yang tak berdaya sedang menangis. Tangan kiri dan kaki kanan Mamang patah , kepala Mamang terlihat diperban. Sangat-sangat mengenaskan. Tiba-tiba Reza berkata.
"Ma , lo kenapa Ma ? ngapain lo bisa sampe kaya gini ?"
"Gue gak liat kalo di kanan gue ada mobil yang melaju kencang , gue ketabrak dan gue gak tau lagi gue kenapa."
"Teeerrrrr...."
Belum Reza selesai berkata , Bisma sudah menyela dan dia berkata.
"Ja , gue minta lo bilang sama kakaknya Raisha kalo gue pengen hati gue didonorin ke Raisha."
"Hati ? Raisha ? maksud lo ?"
"Raisha sakit Ja , dia butuh cangkok hati. Kata dokter yang tanganin gue tadi , dia juga dokter yang tangani Raisha , bilang kalo golongan hati gue sama kaya hatinya Raisha."
"Lo yakin Ma ?"
"Yakin ! udah sana buruan bilang !"
"Ya tunggu. Dicky , tungguin Ima dulu ya."
"Ya Ja !"
Reza langsung menuju kamar rawatku dan membicarakan itu semua dengan kak Rangga. Kak Rangga sangat terkejut , tapi karena Bisma menginginkan itu , kak Rangga menyetujuinya.

Pagi harinya , aku dikasih kabar kalau aku akan menjalani operasi cangkok hati. Aku merasa senang karena akhirnya aku bisa sembuh. Morgan pun senang dan dia terus berada disamping aku selagi aku operasi.

Pukul 09.00 A.M , aku siap untuk dioperasi dan dokter segera membawaku ke ruang operasi. Kak Rangga , kak Rafael , Morgan , Ilham , Dicky , Reza dan papa menunggu di luar dengan jantung yang berdebar-debar. Kak Rangga , kak Rafael , papa , Morgan , Ilham , Dicky dan Reza merasa senang karena aku akan sembuh. Tapi disatu sisi , mereka sangat sedih karena Bisma aka pergi meninggalkan mereka.

Beberapa jam kemudian , dokter mengabarkan kalau operasinya berhasil dan aku selamat. Tapi Bisma , dia sudah tiada. Pukul 03.00 P.M , aku siuman dan aku mendapat kabar yang sangat membuatku bersedih. Mamang Ima meninggal , kak Rangga bilang dia kecelakaan dan dia mendonorkan hatinya untukku. Lalu kak Rangga memberika sepucuk surat kepadaku. Isinya.
Waktuku tinggal sebentar lagi Raisha ,
aku hanya bisa memberikan hatiku ini kepadamu
Mungkin dengan cara inilah , aku bisa selalu ada di hatimu
Dan sebelumnya , aku juga ingin mengungkapkan
bahwa selama ini aku mencintaimu dengan setulus hatiku
Bahagialah kamu dengan pasanganmu kelak ,
dan tetaplah jaga hatiku yang ada ditubuhmu

                                                  Mamang Ima Karisma
3 tahun aku mengenalnya , 3 tahun aku dekat dengannya , 3 tahun aku memendam rasa padanya juga. Namun setelah kedatangan Morgan , aku mulai melupakan kehadiran Mamang Ima disisiku. Salah , aku salah selama ini hanya memendam perasaan itu tanpa mengungkapkannya kepada Bisma. Saat ini , tidak ada lagi seseorang yang seperti Bisma lagi dalam hidupku. Selamat jalan Mang , aku selalu mencintaimu (menangis aku jadinya).

Setelah mengetahui hati ini milik Bisma , aku merasa sedih sekali. Dia merelakan pergi untuk selamanya demi melihatku hidup dengan sahabatnya. Tiba-tiba Morgan menghampiriku dan berkata.
"Jangan sedih Ra , sekarang Bisma memang sudah tiada , tapi dia akan tetap selalu ada disini (menunjuk ke hatiku)."
"Iya Gan. Tapi tiba-tiba kenapa aku merasakan kehadiran Bisma ya disini ?"
"Itu keajaiban cinta Ra , cinta akan mempertemukan kita walaupun jarak memisahkan. Seperti kamu dan Bisma , dia disana dan kamu disini. Kamu akan tetap merasakan kehadirannya disisi kamu."
"Sekarang aku percaya , kalau ada KEAJAIBAN CINTA."
"Hehehehe iya sayang."
"Hah ?"
"Kenapa ? kita udah jadian bukannya ?"
"Oh iya hehehe lupa aku , maaf ya Morgan ku sayanggggg...."

Akhirnya aku dan Morgan berpacaran dan kakak-kakak juga papaku menyetujuinya. Makasi papa , makasi kak Rangga dan kak Rafael.

♥ I LOVE YOU kak , I LOVE YOU pah , and I HEART YOU MORGAN ♥



Puspita Candra Dewi
@HalenaSBPotter
SMPN 97 Jakarta
Jakarta , Jawa Barat

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites